Setelah Tol Balsam, Pemerintah Siap Kembangkan 3 Ruas Tol Baru Pendukung IKN

20 Des 2019 - 1410 view

Persiapkan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), pemerintah mulai siapkan konektivitas tiga jaringan jalan tol baru. Pasalnya tiga ruas tol baru ini akan dimulai setelah beroperasinya jalan tol pertama di Kalimantan, yakni Balikpapan-Samarinda.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, pihaknya tengah merancang tiga akses yang menyambung ke IKN. Dia menjelaskan tiga akses ruas menuju IKN tersebut, yakni dari simpang Susun Samboja, kemudian Simpang Susun Karang Joang, dan akses Tol Trans Kalimantan Lintas Selatan.

“Supaya bisa meningkatkan konektivitas dari dan ke ibu kota negara, juga meningkatkan daya tarik Kaltim. Ada tiga akses ke IKN yang menjadi bagian jaringan untuk mengembangkan jaringan jalan tol di Kaltim setelah Balikpapan-Samarinda,” jelasnya.

Danang memaparkan bahwa rencananya dua dari ruas tol tersebut akan ditenderkan, sedangkan satu ruas dari Samboja ke Sepaku sedang dipertimbangkan untuk ditugaskan kepada PT Jasa Marga Tbk. Selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bertanggung jawab atas ruas tol Balikpapan-Samarinda, penugasan itu berupa penambahan ruang lingkup pengerjaan.

Dia memperkirakan bahwa masing-masing ruas tol tersebut akan memiliki panjang 30 km dengan nilai investasi sekitar Rp150-Rp200 miliar per kilometernya.

Danang menyebutkan, saat ini sudah ada pra studi kelayakan untuk tiga ruas tol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti pada tahun depan untuk merealisasikan studi kelayakan. Setelah itu ruas-ruas tersebut bisa mulai ditenderkan sambil dilakukan pembebasan lahan. Tiga ruas tersebut belum masuk ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga akan diajukan untuk masuk.

“Untuk keseluruhan penyelesaiannya, 40 bulan bicara dengan perkiraan 2 tahun untuk masa konstruksi. Kami pilah untuk percepat,” tekannya.

Percepatan dapat dilakukan mengingat akan adanya kebijakan baru. Hal ini terkait dengan percepatan masa pelelangan dengan menghilangkan tahapan pra-kualifikasi. Lazimnya, sebut Danang dimulai dari masa pra-kualifikasi hingga pengumuman pemenang. Periode itu membutuhkan waktu hingga satu tahun. Jika menghilangkan tahapan prakualifikasi maka bisa memendekkan waktu hingga 6 bulan saja.

Selain tiga ruas baru pendukung IKN, pihaknya juga berkomitmen untuk melanjutkan rute pembangunan tol dari Samarinda menuju Bontang. Di sisi lain jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) juga sedang dikaji ulang.

Saat ini tercatat Kalimantan Timur akan segera mengoperasionalkan jalan bebas hambatan pertama di pulau tersebut, yakni Balikpapan—Samarinda. Tarif tol akan ditetapkan pada pertengahan Januari 2020 sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang disepakati pada awal pembangunanya yakni Rp1.000 per km.

Potensi penambahan nilai investasi dapat dimasukkan ke dalam komponen tarif, sesuai dengan ketentuan penyesuaian tarif setiap 2 tahun.

Presiden Joko Widodo telah meresmikan seksi II,III, dan IV dengan total sepanjang 66 km. Operasional jalan tol tersebut memiliki fungsi strategis terkait dengan terealisasikannya IKN.

Presiden RI Joko Widodo menekankan, ada dua titik pertumbuhan utama yang akan saling melengkapi dengan selesainya jalan tol ini karena menghubungkan kota pemerintahan, yakni Samarinda dan kota bisnis Balikpapan. Jarak tempuh diantara keduanya semula sekitar 3 jam menjadi sekitar 1 jam.

“Selain itu, provinsi Kaltim memiliki kawasan pantai dengan pelabuhan penting yakni Samarinda, Palarang, dan Kariangau yang akan menjadi satu jaringan jalan tol ini. Selain tentunya juga akan menghubungkan Bandar Udara yakni Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan,” jelas Presiden saat peresmian.

Adapun untuk bisa beroperasional penuh, ruas tol Balikpapan-Samarinda masih menghadapi kendala lahan di seksi I dan V sekitar 3,8 km. Namun, optimisme pemerintah menargetkan sebelum lebaran penyelesaiannya dapat direalisasikan.